Melihat Perbedaan Linux dan Windows

Ada banyak persamaan dan ada pula banyak perbedaan antara Linux dan Windows. Mari kita lihat beberapa perbedaan yang ada di Linux dan Windows.

User Interface
Di Windows, Anda tidak banyak memiliki pilihan user interface. Sebagai misal, di Windows 95/98 Anda hanya mengenal user interface bawaan Windows 95/98. Anda sedikit lebih beruntung jika menggunakan Windows XP, karena Anda bisa berpindah dari interface milik Windows XP ke Windows 98 yang lebih ringan.

Di Linux, Anda bisa menemukan banyak macam user interface. Dan biasanya pilihan user interface ini dapat Anda sesuaikan dengan spesifikasi komputer atau lingkungan kerja Anda. Sebagai misal, pada komputer yang lambat Anda bisa menggunakan user interface yang ringan, seperti XFCE atau Fluxbox.

Atau jika Anda menyukai gaya Mac, Anda bisa memilih desktop model GNOME atau menggunakan utility Docker. Dan jika Anda terbiasa di Windows dan memiliki komputer yang cukup cepat, Anda bisa memilih desktop KDE.

Dengan KDE, Anda masih bisa memilih untuk menggunakan gaya Windows XP ataupun Windows Vista. Pilihan dan variasinya sangat banyak di Linux, Anda bisa mengatur sesuai dengan favorit Anda.

Sekuriti dan Virus
Salah satu masalah utama di Windows yang paling sering Anda temukan adalah virus dan spyware. Dari tahun ke tahun permasalahan ini bukan semakin mengecil tetapi malah semakin membesar. Ini semua terjadi karena banyak lubang keamanan di Windows yang bisa dieksploitasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Linux diturunkan dari sistem operasi Unix yang memiliki tingkat sekuriti lebih kuat. Itu sebabnya tidak ada banyak virus di Linux dan kalaupun ada tidak bisa berkembang biak dengan pesat dan biasanya tidak mampu membawa kerusakan yang besar.

Sekalipun tidak sepenting di Windows, Anda tetap bisa menemukan program-program anti virus di Linux, seperti ClamAV dan F-Prot. PCLinux telah menyediakan anti virus ClamAV yang bisa ditemukan pada menu Start > Applications > FileTools > KlamAV.

Spyware
Spyware adalah suatu masalah yang cukup umum di dunia Windows. Biasanya program spyware mengamati, mengumpulkan dan mengirimkan data Anda ke suatu server. Untuk hal yang lebih positif, program ini biasanya dipergunakan untuk keperluan marketing.
Sayangnya, ada juga yang berniat buruk yaitu dengan mencuri identitas, kartu kredit, dan tindakan negatif lainnya.

Tidak banyak program spyware yang menginfeksi Linux mengingat cara kerja Linux yang lebih susah untuk ditembus. PCLinux telah menyediakan pre-instal Firewall untuk melindungi sistem Anda dan bisa diaktifkan melalui PCLinux Control Panel.

Instalasi dan Kelengkapan Program
Windows adalah sistem operasi, itu sebabnya Windows tidak menyediakan banyak program setelah diinstal. Kalaupun ada mungkin Anda hanya akan menemukan Internet Explorer, Media Player, Notepad, dan beberapa program kecil lainnya.

Ini sangat berbeda dengan Linux. Sekalipun Linux juga suatu sistem operasi, tetapi Linux disertai dengan banyak program didalamnya. Setelah diinstal, Anda akan menemui banyak program dari hampir semua kategori program. Sebut saja kategori Office Suite, Multimedia (Sound, Video, Graphics), Internet (Browser, Email, Chat, Downloader, Messenger, Torrent, News), 3D, Games, Utility, dll.

Dengan waktu instalasi yang hampir sama, Anda bukan hanya mendapatkan suatu sistem operasi tetapi juga semua program yang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari di Linux.

Konfigurasi Sistem
Anda mungkin sering mendengar di Linux Anda perlu menyunting file secara manual melalui command line. Sebagian berita ini benar, tetapi dengan PCLINUX Control Center konfigurasi sistem bisa Anda lakukan semudah point n click. PCLINUX memiliki deteksi perangkat keras yang baik sehingga hampir semuanya berjalan secara otomatis. Dan hampir semua program di PCLINUX disertai dengan konfigurasi yang sudah siap pakai. Sebagai contoh, browser Internet telah disertai dengan sejumlah plug-ins. Tidak perlu men-download dan menginstal plug-ins flash ataupun yang lainnya.

Hardware Support
Anda sering mendengar suatu hardware tidak bekerja di Linux. Hal ini terjadi karena pembuat hardware tidak menyediakan driver versi Linux. Untungnya, belakangan ini cukup banyak vendor yang sudah memberikan dukungan driver Linux. Dan pengenalan Linux akan hardware semakin lama semakin meningkat sehingga mulai jarang terdengar permasalahan hardware di Linux.

Menangani Crash
Linux secara umum terlihat sebagai sistem operasi yang stabil. Dan jika Anda membandingkan Linux dengan Windows 95/98/ME, Linux jauh lebih stabil. Windows XP – jika Anda mengikuti petunjuk sistemnya dengan baik – akan cukup stabil.

Dan seperti halnya dengan Windows, suatu saat Anda juga akan menemui masalah di Linux. Sekalipun jarang, tetapi program yang crash atau hang bisa saja terjadi. Ini adalah suatu fakta dari kehidupan di dunia komputer.

Sekalipun demikian ada beberapa perbedaan di Windows dan Linux. Unix dan Linux mempunyai sifat multi-user. Linux menjalankan aplikasi secara berbeda dengan Windows. Ketika suatu aplikasi terkunci, Anda dapat mematikannya dengan mudah. Cukup menekan kombinasi tombol Ctrl + Esc, dan Anda dapat memilih aplikasi (atau proses) mana yang bermasalah.

Dan jika sistem grafis yang terkunci, Anda bisa berpindah ke command-prompt (dengan menekan Ctrl+Alt+F1) dan membunuh proses software secara manual. Anda juga mempunyai pilihan untuk merestart desktop saja dengan menekan Ctrl+Alt+Backspace. Ini berarti Anda tidak harus melakukan reboot sekalipun sistem Linux sedang mengalami masalah.

Partisi Harddisk
Linux tidak mengenal penamaan drive C: untuk suatu partisi. Semua drive disatukan dalam suatu sistem penyimpanan yang besar. Folder /mnt merupakan tempat untuk Anda mengakses semua media yang ada di komputer, baik partisi lain, CD-ROM, Floppy, ataupun FlashDisk.

Belakangan KDE telah memperudah akses ke media dengan menyediakan sistem Storage Media yang dapat diakses melalui My Computer ataupun file manager Konqueror.

Penamaan File
Linux menggunakan “/” untuk memisahkan folder dan bukannya “\” yang biasa digunakan DOS/Windows. Linux bersifat case-sensitive, ini berarti file “Hello.txt” berbeda dengan file “hello.txt”. Linux juga tidak terlalu memperhatikan ekstensi file. Jika Anda mengubah nama file “Hello.txt” menjadi “Hello”, Linux masih tetap mengetahui bahwa file ini adalah suatu teks. Dan ketika Anda mengklik file “Hello”, Linux secara otomatis tetap akan membuka program editor teks.

Kemudahan dan Keamanan
Anda mungkin sudah mengetahui, bahwa sebagai user biasa (bukan Root) Anda tidak bisa menulis file di sembarang folder. User biasa hanya memiliki akses tulis di folder home mereka. Sebagai user biasa, Anda tidak akan bisa mengubah bagian penting dari sistem Linux. Ini memang terkesan terlalu membatasi dan merepotkan, tetapi cara ini jauh lebih aman, karena hanya orang tertentu yang mempunyai akses Root saja yang bisa menyentuh sistem. Bahkan viruspun tidak bisa dengan mudah menyentuh sistem Linux. Itu sebabnya Anda tidak banyak mendengar adanya virus di Linux.

PENTING !!! PENTING !!! PENTING !!!
Itu sebabnya di Linux, Anda tidak disarankan menggunakan user Root untuk keperluan sehari-hari. Buatlah minimal 1 user untuk setiap komputer dan hanya pergunakan Root untuk keperluan administrasi sistem.

Hal ini berbeda jauh dengan Windows yang sangat rentan dengan virus. Ini terjadi karena user biasa di Windows juga sekaligus mempunyai hak sebagai administrator. Kebanyakan pemakai Windows tidak mengetahui hal ini, sehingga sistem mereka sangat rentan dengan serangan virus. Windows Vista sekarang telah mengadopsi sistem sekuriti Linux ini.

Defragment
Di Linux Anda tidak akan menemukan program untuk men-defrag harddisk. Anda tidak perlu melakukan defragment di harddisk Linux! Sistem file Linux yang menangani ini secara otomatis. Namun jika harddisk Anda sudah terisi sampai 99% Anda akan mendapatkan masalah kecepatan. Pastikan Anda memiliki cukup ruang supaya Linux menangani sistemnya dan Anda tidak akan pernah mendapatkan masalah deframentasi.

Sistem File
Windows mempunyai dua sistem file. FAT (dari DOS dan Windows 9x) dan NTFS (dari Windows NT/2000/XP). Anda bisa membaca dan bahkan menyimpan file di sistem FAT dan NTFS milik Windows. Hal ini tidak berlaku sebaliknya, Windows tidak akan bisa membaca atau menyimpan file di sistem Linux.

Seperti halnya Windows, Linux memiliki beberapa macam file sistem, diantaranya ReiserFS atau Ext3. Sistem ini dalam beberapa hal lebih bagus dari FAT atau NTFS milik Windows karena mengimplementasikan suatu tehnik yang disebut journaling. Jurnal ini menyimpan catatan tentang sistem file. Saat sistem Linux crash, kegiatan jurnal akan diselesaikan setelah proses reboot dan semua file di harddisk akan tetap berjalan lancar.

Merakit dan Menginstall Komputer

Merakit komputer merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi yang suka dengan perakitan komputer. Sebelum mulai merakit komputer, maka persiapkan dulu komponen-komponennya, seperti casing (termasuk catu daya), motherboard, processor, heatsink dan kipasnya, memory, kartu grafis (VGA/AGP), harddisk, CDROM/DVDROM, floppy disk drive, monitor, speaker, keyboard dan mouse. Selain komponen di atas, persiapkan juga CD driver dan CD sistem operasi serta software yang diperlukan. Persiapkan pula berbagai alat tangan seperti obeng, tang dan pinset. Langkah-langkah untuk merakit PC secara umum adalah seperti berikut ini.

1. Menyiapkan dan Mengamati Motherboard.

a. Siapkan Motherboardnya dan amati bagian-bagiannya dengan seksama.

Apabila perlu tulislah posisi komponen yang ada padanya agar lebih paham.

Gambar 1. Motherboard Gigabyte GA-8S661FXM-775

b. Seteleh itu buka pengunci socket processor.

Gambar 2. Socket processor yang terbuka


2. Ambil Processor.

a. Perhatikan bahwa processor mempunyai tanda pada salah satu sudutnya,

dalam hal ini biasanya ditandai dengan lekukan, lubang atau anak panah.

Gambar 3.a

Gambar 3.b

Gambar 3.a Processor tampak dari atas

Gambar 3.b Processor tampak dari bawah

b. Cocokan tanda tersebut dengan tanda yang ada pada socket processor.

c. Jika saudara melakukan hal tersebut di atas dengan tepat, maka processor

akan dapat dimasukkan ke socketnya dengan baik dan benar.

d. Kunci kembali socket tersebut, dengan cara menekan tuas kebawah dan

mengaitkan pada pengunci yang ada.

Gambar 4. Processor tampak dari atas setelah dikunci


3. Memasang Heatsink dan Kipas Pendingin.

a. Heatsink dan kipas angin biasanya sudah dirangkai menjadi satu, sehingga kita

hanya tinggal memasangnya dan untuk memasangnya sangatlah mudah.

b. Sebelum memasang, perhatikan posisi kabel daya untuk kipas dengan lokasi

connector dayanya. Cari jarak terpendek agar kabel daya itu tidak

bersinggungan dengan kipas.

Gambar 5. Hasil pemasangan pendingin dan kipas processor

c. Dalam contoh heatsink Pentium 4 kali ini bentuk pendinginnya adalah bulat dan

terdapat 4 buah pengunci pada 4 titik disekeliling pendingin.

d. Pasanglah heatsink tersebut dengan cara meletakkannya tepat di atas

processor dan sesuikan dudukan pendingin pada motherboard yang ada.

e. Kunci 4 titik pada pendingin tersebut dengan cara tekan dan putar searah

dengan jarum jam menggunakan obeng plus (+).


4. Memasang Memory

a. Untuk memasang memory, maka bukalah pengunci slot memory di kedua

sisinya pada motherboard.

b. Perhatihkan bahwa setiap keping memori memiliki celah pada sisi bawahnya.

Pada praktek kali ini kita menggunakan double data rate random access

memory (DDRAM). Ada jenis RAM yang lain, tetapi saat ini susah ditemukan

di pasaran dalam keadaan baru yang disebut dengan syncronous dynamic

random access memory (SDRAM).

c. Cocokkan celah ini dengan slot memori. Jika saudara memaksakan

memasang memory dengan arah yang salah, maka dapat merusakkan

memory atau bahkan motherboardnya.


Gambar 6. Pemasangan DDRAM

d. Tekan keping memori pada kedua sisinya sehingga terdengar bunyi “klik”, dan

penguncinya akan menutup dengan sendirinya.


Gambar 7. Hasil akhir pemasangan DDRAM

5. Menyiapkan Casing.

a. Siapkan casing yang akan digunakan.

b. Letakkan di atas meja atau tempat lain yang dianggap aman.

c. Lepas sekrup yang ada pada bagian belakang, kemudian buka panel

sampingnya dengan hati-hati, seperti pada gambar berikut ini.


Gambar 8. Membuka casing

d. Cocokkan posisi motherboard dengan dudukan yang ada pada casing.

e. Pastikan kaki-kaki tersebut akan mendukung motherboard saudara di bagian

yang membutuhkan tekanan kuat, seperti socket processor atau slot memory.

Jangan lupa setiap dudukan motherboard yang ada lubang bautnya harus

dikasih sekrup/baut, agar kedudukannya kuat (tidak goyah).


6. Memasang Motherboard.

a. Siapkan sekrup-sekrup yang digunakan dan obeng, kemudian pasang

motherboard saudara dengan benar pada dudukan yang tersedia.

Gambar 9. Memasang motherboard pada casing

b. Kuatkan (putar searah dengan jarum jam) semua sekrup yang digunakan untuk

motherboard tersebut dengan baik dan benar.


7. Menyiapkan Harddisk

a. Ambil harddisk saudara, dan perhatikan bagian jumpernya. Pada jumper akan

terdapat pilihan Master, Slave atau Cable Select. Informasi ini dapat ditemukan

pada permukaan harddisk.

b. Pasang jumper pada posisi sesuai dengan yang diinginkan. Jika perlu siapkan

pinset untuk mencabut dan memasang jumper pada harddisk.


8. Memasang Harddisk ke Casing.

a. Beberapa casing manggunakan sistem bracket yang dapat dilepas untuk

memudahkan dalam pemasangan harddisk dan floppy drive.
Gambar 10. Memasang harddisk pada casing

b. Pilihlah sekrup yang sesuai, jangan sampai terlalu besar atau terlalu panjang,

kemudian pasang sekrup tersebut pada dudukan harddisk dengan baik dan

benar.


9. Menghubungkan Harddisk ke Motherboard.

a. Perhatikan bahwa terdapat dua tipe kabel data IDE, yaitu 40-wire dan 34-wire.

Kabel 40-wire digunakan untuk harddisk, dan kabel 34-wire digunakan untuk

flopy disk drive (FDD).

b. Pemasangan kabel data ini tidak boleh terbalik. Pada salah satu sisi biasanya

terdapat kabel dengan warna merah yang menandakan pin nomor 1.

Gambar 11. Memasang kabel IDE pada harddisk

c. Posisi ini juga ditandai di harddisk. Normalnya posisi pin 1 pada harddisk

(kabel warna merah) berada tepat di sebelah connector daya (warna merah

pula).


10. Memasang Floppy Disk Drive (FDD).

a. Memasang Floppy drive, hampir sama dengan memasang harddisk, kecuali

untuk beberapa model casing yang memisahkan tempat floppy dan harddisk.

b. Beberapa tipe casing, kemungkinan perlu untuk membuka panel depannya

terlebih dahulu sebelum memasang floppy disk drive.


11. Menyiapkan CD / DVD Drive.

a. Seperti halnya harddisk, CD / DVD drive juga menggunakan jumper untuk

posisi Master dan Slave. Atur jumper tesebut pada posisi yang diinginkan.

b. Apabila hanya terdapat sebuah harddisk, maka jumper berada pada posisi

Master.

c. Seandainya terdapat 2 buah harddisk pada satu computer dan keduanya

diaktifkan, maka 1 harddisk dijadikan Master dan harddisk satunya harus

diatur pada posisi Slave.


12. Memasang CD / DVD drive.

a. Untuk memasang CD / DVD drive biasanya kita perlu melepas panel depan

casing terlebih dahulu, atau tergantung juga jenis dan model casing yang

digunakan.

b. Membuka penutup drive yang ada pada panel depan.

c. Pasanglah CD/DVD drive dengan benar, kemudian tutup kembali panel

depan (jika menggunakan panel depan).


13. Menghubungkan CD / DVD drive ke Motherboard.

a. Pemasangan kabel data IDE dari CD/DVD ke motherboard sama dengan

pemasangan harddisk.

b. Pasang connector CD / DVD, dan ujung satunya lagi ke motherboard, pada

connector yang bertuliskan CD.

c. Jangan lupa untuk selalu merapikan kabel-kabel tersebut agar tidak saling

terkait dan “semrawut”. Atur lintasan dan jalur kabel dengan rapi, jika perlu

ikatlah agar lebih rapi dan enak dipandang mata.


14. Menghubungkan Kabel Connector pada Motherboard.

a. Sekarang kita perlu menyambung kabel-kabel dari casing ke motherboard.

b. Kabel ini terdiri dari switch daya, indikator harddisk, indikator daya, tombol

reset dan speaker, seperti tampak pada gambar berikut ini.

Gambar 12. Memasang connector ke motherboard

c. Untuk casing yang menyediakan panel depan, misalnya universal serial bus

(USB), maka kabel-kabelnya juga harus dihubungkan ke motherboard agar

dapat berfungsi dengan normal.

15. Menghubungkan Kabel Daya.

a. Setelah semua terpasang, maka langkah selanjutnya adalah menghubungkan

kabel daya dari catu daya ke motherboard, harddisk, FDD dan CDROM.

b. Untuk motherboard Pentium 4, biasanya paling tidak ada 2 connector daya

yang harus dipasang, seperti gambar berikut ini

Gambar 13. Memasang kabel daya 1 ke motherboard

Gambar 14. Memasang kabel daya 2 ke motherboard


c. Kemudian sambungkan juga kabel-kabel daya ke hardisk, floppy, dan CD/

DVD. Jika casing saudara menggunakan kipas pendingin, maka hubungkan

ke catu daya atau ke motherboard, sesuai dengan connector yang dimiliki.

Gambar 15. Memasang kabel daya harddisk


16. Siapkan Komponen-Komponen Bagian Luar.

a. Jika komponen bagian dalam sudah beres, maka sekarang giliran

komponenkomponen bagian luar, seperti monitor, keyboard, mouse dan

speaker

Gambar 16. Socket komponen bagian luar casing

b. Untuk komponen-komponen ini, kita tinggal menyambungkan kabel-kabelnya

saja pada terminal yang telah ditentukan, misalnya keyboard, mouse,

speaker dan lain-lainnya.

c. Jangan lupa untuk kabel-kabel daya, baik untuk bagian casing maupun

monitor.


17. Memeriksa Catu Daya.

a. Periksalah dengan seksama untuk catu daya yang digunakan. Tegangan

normalnya adalah 220 – 230 Volt. Apabila disediakan switch, maka pindahkan

switch ke sumber tegangan yang sesuai.

Gambar 17. Connector power supply

b. Beberapa power supply dilengkapi dengan pemindahan tegangan (switch)

antara 110 atau 220 Volt.


18. PC Saudara Sudah Siap.

a. Sekarang PC saudara sudah benar-benar siap, dan bisa di ON kan power

Supplynya. Jangan lupa sebelum mengONkan Power Supply tersebut untuk

selalu “berdo’a” terlebih dahulu.

b. Kalau belum mau ON periksa sekali lagi pengkabelan daya (sumber

tegangan) yang digunakan untuk mensupply perangkat computer tersebut.


19. Menginstall Operating Sistem dan Software-Software yang Diinginkan.

a. Setelah semua dirakit dengan benar, sekarang adalah tahap menginstall

sistem operasi yang digunakan dan juga software-software yang diinginkan.

Untuk sistem operasi Windows misalnya saudara dapat memakai Windows

98, Windows 2000 Professional, Windows XP, Vista atau mungkin Linux.

b. Install pula software aplikasi lainnya sesuai dengan kebutuhan, seperti

Microsoft Office 2003, Microsoft Office 2007, Open Office, Star Office,

Acrobat Reader dan software aplikasi lainnya sesuai dengan kebutuhan.

c. Berusahalah untuk menggunakan Software yang resmi (ada licensenya),

kecuali kalau memang software tersebut open source.

d. Beberap contoh software yang open source, misalnya knoppix, OpenOffice,

StarOffice dan lain sebagainya.

Tips merawat PC

Dalam kesempatan ini saya akan membagi sedikit pengalamsaya dalam merawat PC ( Personal Computer), dan caranya adalah seperti berikut teman-teman:

  1. Pada saat merakit komputer kita harus Merapikan kabel-kabel yang ada di dalam PC tersebut, etah itu kabel power, atau semua kabel swit yang ada dalam PC kamu ( kalau bisa kabel Switnya di klabang biar tambah rapi OK )
  2. Bersihkan PC setiap 2 minggu sekali kalu lagi malas maksimal 2 bulan karena secara tidak langsung debu di dalam PC akan mempengaruhi kinerja pendingin yang ada di dalam PC entah pendingin prosesor ataupun pendingin hardisk dan VGA.
  3. Jangan sekali kali melepas cassing pendingin Prosesor apabila kita belum berpengalamn karena akan vatal jadinya apabila kita tidak bisa mengembalikanya seperti semula.
  4. Jangan sekali kali mengoncang hardisk terlalu keras karena hardisk akan rusak.
  5. Junakan stavol yang menggunakan motor karena dia lebih stabil dalam urusan menstabilkan tegangan.
  6. Apabila listrik di rumah teman-tman sering mati saya sarankan menggunakan UPS untuk menjaga PC dari pemanamn listrik, apabila PC sering di matikan tanpa di Trun Off akan mudah rusak pada Hardwenya dan kerusakan yang paling sering di alami saat pemadaman lampu adalah Hardisnya dan kalau parah bisa-bisa Motherbot dan Prosesornya akan rusak juga.
Itulah sedikit Tips dan Trik dari saya dalam menjaga PC anda dalam keadaan prima. semoga ini dapat bermanfaat buat teman-teman semua.

Agar Dokumen Tak Hilang

Selasa, 22 April 2008 | 13:09 WIB

Ada beberapa tips agar dokumen tidak hilang. Tidak perlu hal-hal yang kelewat teknis. Cukup ubah kebiasaan berkomputer saja.

Di Windows, ada folder bernama “My Documents”. Folder itu sudah dari sananya ada di Windows, seolah Microsoft membuatkan sebuah tempat bagi pengguna Windows untuk menyimpan dokumen-dokumen.

Standarnya, folder itu berada di dalam satu drive dengan sistem operasi—bukan sesuatu yang aman. Kenapa enggak aman? Karena ketika sistem operasi terganggu, bisa jadi dokumen-dokumen yang ada di folder itu juga turut terganggu, bahkan tidak bisa diakses sama sekali.

Kalau dokumen sudah tidak bisa diakses kembali, orang bisa panik, kemudian mengangkat telepon, menghubungi PCplus, bertanya bagaimana memperoleh dokumen itu kembali. Ya, itulah pertanyaan yang beberapa hari terakhir ini PCplus terima melalui telepon.

Makanya, kali ini PCplus berikan tutorial untuk mencegah hilangnya data. Tujuannya biar seperti kata pepatah “sedia paying sebelum hujan”. Tapi, tutorial ini tidak menjamin data seratus persen aman. Mengutip kata pelawak Asmuni (almarhum), “Tidak ada hil yang mustahal.”

Tapi, paling tidak, memperkecil risiko kehilangan data. Ayo deh, mulai dengan tips nomor satu.

Jangan Simpan Data di Drive Sistem Operasi

Masalah ini sudah disinggung sedikit di awal “cerita” tadi. Di mana posisi sistem operasi? Biasanya di C, bukan? Bisa juga di D, kalau komputer punya dua sistem operasi. Pokoknya, mau di mana pun sistem operasi, jangan simpan data di situ.

Ada saja masalah yang bisa menyerang sistem operasi, seperti virus dan file yang korup. Kadang-kadang (atau seringkali ya?) solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah itu adalah dengan menginstal ulang sistem operasi.

Solusinya, kalau punya dua hard disk, simpan data di hard disk yang berbeda dengan hard disk yang berisi sistem operasi. Kalau cuma punya satu hard disk, buatlah sebuah partisi khusus untuk menyimpan data.

Kalau masih merasa takut di hard disk biasa, belilah hard disk eksternal. Nah, pada beberapa hard disk eksternal, ada fitur untuk back-up data. Fitur itu berupa peranti lunak yang secara otomatis akan melakukan back-up terhadap data yang sudah ditentukan dan pada lokasi yang sudah ditentukan pula.

Jadwalkan Back-up

Penentuan lokasi penyimpanan yang berbeda dengan sistem operasi baru satu cara. Tapi ingat, hard disk pun bisa rusak. Makanya, selain disimpan di hard disk, simpan data di tempat lain, misalnya di keeping DVD. Tapi, keping DVD bisa tergores, jadi isinya tidak bisa dibaca?

Kalau satu back-up kurang, buat beberapa. Kalau keping-keping DVD dirasa tidak cukup, cari saja situs web penyimpanan online. Banyak kok situs web yang melayani penyimpanan data online, mulai dari yang gratis sampai yang mahal.

Salah satu situs web yang punya layanan penyimpanan gratis adalah IDrive (www.idrive.com). Situs web ini menyediakan ruang sebesar 2GB. IDrive juga menyediakan peranti lunak untuk mempermudah transfer file. Biar lebih jelas, kapan-kapan PCplus bahas situs web ini deh.

Hati-Hati Menyalin File Baru

Punya file yang mau disalin, misalnya dari USB flash disk (UFD) ke hard disk? Hati-hati. Bukan cuma virus yang perlu diperhatikan (kalau masalah virus sih pasti sudah jadi perhatian), tapi juga nama file.

Jangan sampai, file yang disalin dari UFD, juga media lain, “menimpa” file yang sudah ada di hard disk. Lain halnya kalau itu memang sudah disengaja. Tapi, kalau tidak disengaja, bisa menyebabkan file lain hilang.

Misalnya, ada file “rencana.doc” yang berisi rencana pembelian PC disalin dari UFD ke folder D:-Dokumen di hard disk. Padahal, di tempat itu sudah ada file bernama yang sama tapi isinya rencana pembelian sayur. Lah, kalau saja file dari UFD menimpa file di hard disk, berarti hilanglah rencana pembelian sayur. (Alex Pangestu alex@tabloidpcplus.com )

Pindahkan “My Documents”

Folder “My Documents” semestinya dipakai untuk menyimpan dokumen. Tapi, malah ada tips agar tidak menyimpan dokumen di situ. Pasalnya, folder itu terletak pada drive yang sama dengan drive sistem operasi. Risikonya tinggi menyimpan file di drive sistem operasi. Ketika sistem operasi bermasalah dan harus diinstal ulang, file bisa hilang.

Salah satu solusi adalah dengan menyimpan file di drive lain. Mubazir dong “My Documents”nya? Yah, begitulah. Tapi, sebetulnya kita bisa merujuk folder lain sebagai folder “My Documents”. Nanti, posisi folder itu tetap sama di Windows Explorer. Tapi sebetulnya, folder itu berada di drive yang lain. Caranya begini.

1. Buka Windows Explorer.

2. Klik kanan pada [My Documents] terus klik [Properties].

3. Klik [Move…].

4. Ketika muncul jendela untuk melakukan browse, cari folder yang berisi dokumen-dokumen.

5. Klik [OK].

6. Tutup jendela Properties.

7. Selesai.

Mengatasi Virus Pendekar Blank dan Virus Brontok

Jika anda menanyakan, virus pendatang baru apa yang paling banyak menyebar di bulan Januari 2007, jawabannya adalah sebuah teka-teki. Pendek, Kekar, pakai blankon. J. Tidak lain dialah virus W32/VBWorm.MPT atau yang lebih dikenal dengan nama Pendekar (pendek, kekar) Blank. Sample yang diterima oleh Vaksincom sejak awal Januari menunjukkan bahwa virus ini menyebar cukup merata dan ribuan komputer di Indonesia terinfeksi oleh virus pendek, kekar, pakai blankon alias Pendekar Blank. Mungkin terinspirasi Sinetron Indonesia yang kalau sukses langsung keluar seri ke dua, seri ke tiga dan seterusnya kelihatannya pembuat virus ini sudah bersiap-siap untuk mengeluarkan versi berikutnya karena dia mengidentifikasikan dirinya sebagai Pendekar Blank 1. Pendekar Blankon ini mengklaim dirinya sebagai Pahlawan Bertopeng dan ingin memberantas kejahatan di muka bumi, memberantas dan mengamankan komputer dari virus lokal. Padahal kejahatan di mukanya sendiri dia biarkan, terbukti dengan dirinya membuat virus dan menyusahkan pengguna komputer. (lihat gambar 1)

Gambar 1. Pesan yang diberikan oleh Pendekar BlankGambar 1. Pesan yang diberikan oleh Pendekar Blank Gambar 1. Pesan yang diberikan oleh Pendekar Blank

Gambar 1, Pesan yang diberikan oleh Pendekar Blank 1.Pesan tersebut dituangkan dalam sebuah file dengan nama (Read Me)Pendekar Blank.txt pada drive C:\. Dengan update terbaru Norman Virus Control mendeteksi virus ini sebagai VBWorm.MPT sejak awal Januari 2007. (lihat gambar 2)

Gambar2 Norman mendeteksi Pendekar Blank sebagai W32/VBWorm.MPT

Virus ini kemungkinan dibuat dengan menggunakan bahasa Visual Basic dengan ukuran sekitar 34 KB. Untuk mengelabui user ia akan menggunakan icon dengan bentuk “Folder” dengan ekst. EXE, perhatikan gambar 3 dibawah :

Gambar 3 File induk VBWorm.MPT

Untuk mempertahankan dirinya ia akan membuat beberapa file induk yang akan disebarkan di beberapa lokasi serta disembunyikan sehingga user akan kesulitan untuk menghapus file tersebut, beberapa file induk yang akan dibuat diantaranya:

- C:\(Read Me)Pendekar Blank.txt- C:\WINDOWS\system32\dllChache§ Blank.doc§ Empty.jpg§ Hole.ZIP§ Msvbvm60.dll§ Zero.txt§ Unoccupied.reg- C:\AUT0EXEC.BAT- C:\Msvbvm60.dll- C:\WINDOWS\system32§ dllchache.exe§ M5VBVM60.EXE§ rund1132.exe§ Regedit32.com§ Shell32.com

Agar file tersebut dapat dijalankan secara otomatis tanpa bantuan user, ia akan membuat beberapa string pada registry berikut:

- HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run - Secure32 = C:\WINDOWS\system32\dllcache\Shell32.com StartUp - Secure64 = C:\WINDOWS\system32\dllcache\Regedit32.com StartUp- HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run- Blank AntiViri = C:\AUT0EXEC.BAT StartUp- HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon - shell = explorer.exe- HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon- userinit = C:\WINDOWS\system32\userinit.exe, “C:\WINDOWS\system32\M5VBVM60.EXE StartUp”Sebagai upaya agar dirinya tetap aktif walaupun komputer booting pada mode “safe mode with command prompt” ia akan merubah string pada registri berikut:- HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\ControlSet001\Control\SafeBoot - AlternateShell = C:\AUT0EXEC.BAT StartUpHKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\SafeBoot - AlternateShell = C:\AUT0EXEC.BAT StartUp

Kabar baiknya, VBWorm.MPT tidak akan melakukan blok terhadap fungsi windows seperti Task Manager / Msconfig atau regedit walaupun demikian ia akan tetap mencoba untuk blok fungsi “Folder Options” dengan mengaktifkan option “Do not show hidden file and folders”, “Hide extension for known file types” dan “Hide protected operating systems file (recommended)” sehingga walaupun user berusaha untuk merubah settings pada “Folder Options” tersebut VBWorm.MPT akan mengembalikan kembali ke setting semula. VBWorm.MPT juga akan menyembunyikan folder C:\Windows\System32 dan sebagai gantinya ia akan membuat file duplikat sesuai dengan nama folder yang disembunyikan [system32.exe].

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa VBWorm.MPT dibuat dengan menggunakan bahasa Visual Basic sehingga sebenarnya relatif lebih mudah untuk menghentikannya “dengan catatan” anda berhasil merubah file msvbvm60.dll yang berada didirektori “C:\Windows\system32”, tetapi VBWorm.MPT juga cerdik agar dirinya tetap aktif ia akan menyembunyikan msvbvm60.dll dan walaupun file tersebut nantinya berhasil di ubah atau dihapus maka ia akan membuat file file msvbvm60.dll di direktori C:\ dan “C:\WINDOWS\system32\dllChache“ sebagai file backup. Rupanya pembuat virus juga belajar melakukan Back Up dirinya agar lolos dari pembasmian.

Memanipulasi ekstensi .txt dan .comHati-hati jika komputer anda terinfeksi VBWorm.MPT sebaiknya jangan sering kali menjalankan file dengan ekstensi txt atau com karena jika user menjalankan file yang mempunyai ekstensi tersebut maka secara otomatis akan mengaktikan VBWorm.MPT, dengan terlebih dahulu merubah string pada registry berikut:

- HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Classes\txtfile\shell\open\command§ Default = Default= C:\WINDOWS\system32\rund1132.exe %1

- HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Classes\comfile\shell\open\command§ Default = Default= C:\WINDOWS\system32\rund1132.exe %1

Virus yang berusaha menjadi Robin Hood tapi kebablasanVBWorm.MPT memang akan “berusaha” untuk menghalau perkembangan sejumlah virus lokal yang mencoba untuk aktif di komputer korban akan tetapi masih menyisakan beberapa aksi lain dari virus lokal tersebut yang tidak di blok oleh VBWorm.MPT sehingga virus tersebut masih aktif di komputer hal ini dibuktikan dengan masih aktifnya proses dari virus lokal tersebut di memori komputer dimana proses dari virus ini tidak dimatikan oleh VBWorm.MPT dan satu hal yang pasti tidak semua virus lokal dapat dihalau oleh VBWorm.MPT. VBWorm.MPT juga akan berusaha untuk mengembalikan beberapa [tidak semua] value dari string registry yang dibuat oleh virus lokal lain yang aktif di komputer korban inilah yang menjadi salah satu kelebihannya walaupun memang tidak semua string tersebut dapat dikembalikan tapi paling tidak ada beberapa fungsi windows yang biasa diblok oleh virus masih dapat digunakan [contohnya jika terdapat virus yang mencoba untuk blok menu Run dengan membuat string NORUN dengan value 1 maka VBWorm.MPT akan merubah value 1 dari string tersebut menjadi 0 sehingga menu run masih dapat digunakan] tetapi setelah diselidiki lebih jauh ternyata VBWorm.MPT mempunyai “niat jahat” untuk menguasai komputer tersebut, dengan mengadopsi aksi yang dilakukan oleh Moonlight atau lightmoon, VBWorm.MPT akan menyembunyikan semua folder yang ada di Disket / Flash Disk dan mencoba untuk membuat file duplikat disetiap folder sesuai dengan nama “sub folder” yang ada di Folder tersebut dengan ciri-ciri:

- Menggunakan icon “Folder”- Ukuran 34 KB- Ekstensi EXE- Type file “Application”Gambar 4 Contoh file duplikat yang dibuat VBWorm.MPT

Sebagai upaya untuk menyebarkan dirinya, VBWorm.MPT masih menggunakan Disket dan Flash Disk dengan membuat file New Folder.exe dengan icon “Folder” dan mempunyai ukuran 34 KB

Cara mengatasi VBWorm.MPT1. Putuskan hubungan komputer yang akan dibersihkan dari jaringan2. Matikan “System Restore” selama proses pembersihan [jika anda menggunakan Windows ME/XP]3. Matikan proses virus yang aktif dimemori. Untuk mematikan proses virus ini anda dapat menggunakan tools “currprocess” kemudian matikan proses virus yang mempunyai nama : § Blank.doc§ Empty.jpg§ Hole.ZIP§ msvbvm60.dll§ Zero.txt§ Unoccupied.reg (lihat gambar 5)Gambar5 Gunakan CurrProcess untuk mematikan proses VBWorm.MPT yang aktif di memori

4. Hapus file induk yang dibuat oleh virus dengan terlebih dahulu option “Show hidden files and folders” dan menghilangkan pilihan “Hide extension for known file types” dan “Hide protected operating system files (recommended)” pada Folder Option, perhatikan gambar 6 dibawah ini:

Gambar 6 Menampilkan file yang disembunyikan

Kemudian hapus file induk berikut:

- C:\(Read Me)Pendekar Blank- C:\WINDOWS\system32\dllChache§ blank.doc§ Empty.jpg§ Hole.ZIP§ msvbvm60.dll§ Zero.txt§ Unoccupied.reg

- C:\AUT0EXEC.BAT- C:\msvbvm60.dll- C:\WINDOWS\system32§ dllchache.exe§ M5VBVM60.EXE§ rund1132.exe§ Regedit32.com§ Shell32.com

Jangan lupa untuk menghapus file duplikat yang telah dibuat oleh virus pada Disket/Flash Disk anda dengan ciri-ciri:

§ Menggunakan icon “Folder”§ Ukuran 34 KB§ Ekstensi EXE§ Type file “Application”

5. Hapus string registry yang sudah dibuat oleh virus dengan menyalin script dibawah ini pada program Notepad dan simpan dengan nama repair.inf kemudian jalanak file tersebut dengan cara:§ Klik kanan repair.inf§ Klik Iinstall

[Version]Signature=”$Chicago$”Provider=Vaksincom Blankon

[DefaultInstall]AddReg=UnhookRegKeyDelReg=del

[UnhookRegKey]HKLM, Software\CLASSES\batfile\shell\open\command,,,”"”%1″” %*”HKLM, Software\CLASSES\comfile\shell\open\command,,,”"”%1″” %*”HKLM, Software\CLASSES\exefile\shell\open\command,,,”"”%1″” %*”HKLM, Software\CLASSES\piffile\shell\open\command,,,”"”%1″” %*”HKLM, Software\CLASSES\regfile\shell\open\command,,,”regedit.exe “%1″”HKLM, Software\CLASSES\scrfile\shell\open\command,,,”"”%1″” %*”HKLM, SOFTWARE\Classes\txtfile\shell\open\command,,,”C:\windows\system32\NOTEPAD.exe “%1″”HKLM, SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon, Shell,0, “Explorer.exe”HKLM, SYSTEM\ControlSet001\Control\SafeBoot, AlternateShell,0, “cmd.exe”HKLM, SYSTEM\ControlSet002\Control\SafeBoot, AlternateShell,0, “cmd.exe”HKLM, SYSTEM\CurrentControlSet\Control\SafeBoot, AlternateShell,0, “cmd.exe”

[del]HKCU, Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run, Secure32HKCU, Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run, Secure64HKLM, Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Run, Blank AntiViri HKCU, Software\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon, shell

6. Untuk pembersihan optimal dan mencegah infeksi ulang gunakan antivirus yang sudah dapat mengenali virus ini dengan baik.7. Tampilkan kembali folder C:\Windows\system32 dan folder/subfolder yang ada di Fash Disk yang telah disembunyikan dengan menulis perintah berikut pada Dos Prompt )lihat gambar 7)

§ ATTRIB –s –h System32 — > untuk menampilkan folder System32 di direktori C:\Windows§ ATTRIB –s –h /s /d — > untuk menampilkan folder/subfolder yang ada di Flash Disk

Gambar 7 Menampilkan folder yang disembunyikan VBWorm.MPT8. Aktifkan kembali “System Restore” pada Windows XP setelah semua virus dibersihkan.